Ramadhan sebagai bulan persiapan bagi Calon Jamaah

Bedah Buku "Balita pun Hapal Al-Qur'an"

Seminar "Kisah Inspiratif para bocah, lansia, dan orang-orang luarbiasa para penghapal Al Qur'an”.

Jumat, 13 November 2009

Wisata di Padang Pasir


iarah merupakan tradisi yang paling senang dilakukan oleh manusia, bepergian ke tempat2 baru sudah menjadi keinginan settiap manusia. pun Jamaah Haji Indonesia yang datang ke Saudi Arabia tidak hanya fokus melaksanakan Ibadah Haji, tapi dimanfaat juga untuk berziarah ke tempat-tempat bersejarah dan berusaha menapaktilas perjuangan Nabi Muhammad dan para Shahabat. dengan harapanbisa lebih menghayati Islam dan mengambil pelajaran ddari perjuangn nabi dan para shahabat dalam mempertahankan dan menyebarkan agama Islam.
Program Ziarah di Madinah sudah termasuk program Muassasah. tempat-tempat yang biasa di kunjungi adalah Jabal Uhud atau tempat terjadinya perang Uhud, kemudian dilanjtukan ke Masjid Qiblatain yaitu tempat peristiwa perubahan kiblat yang asalanya menghadap masjid Al-Aqsha di Palestina berubah kembali ke arah a'bah di Mekah, kemudian dilanjutkan ke pasar Kurma untuk melihat-lihat jenis kurma yang jumlahnya tidak sedikit seperti anggapan orang di Indonesia. barangkali seperti jeruk yang memiliki jenis yang berbeda-beda. 
 ziarah diakhir dengan kunjungan ke masjid Quba, masjid pertama kali didirikan oleh Rasululllah, dan hadits yang populer tentang masjid Quba adalah barangsia yang keluar dari rumahnya dalam keeadaan suci kemudian dia pergi e masjid Quba lalu shalat dua Rakaat, maka pahalanya sebanding dengan Umroh.Hadits ini yang mendorong semua jamaah berbodong-bodong mengunjungi masjid Quba dan Shalat sisana. itulah program ziarah yang sejk dahulu sampai sekarang dilkukan oleh jamaah InDonesia. akan tetapi diawal tahun 2000-an ada tempat ziarah terbaru bagi Jamaah Indonesia yaitu Manthiqoh Baidho, atau di Indonesia dikenal dengan Jabal Magnet (maklum orang Indonesia selalu memberikan label yangfamiliar seperti pasar Seng, Masjid Kucing dll).
Konon Sejarah Jabal Magnet (saya pakai istilah Indonesia) adalah di tahun 90-an, pemerintah Saudi Arabia berencana membuat jalan alternatif lingkar luar agar tidak melewati Istana. dipilihlah rutenya lewat manthiqoh baidhow.Berjalanlah proyek dengan baik dan ketika sampai di daerah Mantiqoh Baidhow, kendaraan-kendaraan berat bergerak sendiri tanpa ada mesin, seperti ada yang menarik. kemudian proyek tetap dilaksankan dan kejadian kendaraan bergera sendiri terus terjadi. akhirnya proyek dihentikanlalu diadakan penelitian khsusus apa penyebeb. awalnya beranggapan itu daerah Jin, mungkin jin tidak senang dengan proyek ini, tapi dalam perkembangannya ternyata di daerah itu ada kekuatan magnet yang sangat besar. akhirnya pemerintah menghentikan proyek tersebut karena bisa membahayakan bis-bis yang melewati jalur ini. kecepatannya bisa ampai 120 km per jam tanpa di gas.
Diakhir 90-n, daerah tersebut tertutup bagi orang-orang, dan diawal 2000-an mulai ada yang berkunjung kesana melihat kekuasaan Allah walaupun masih sangat terbatas. baru 3 tahun terakhir ini pemerintah Arab Saudi mempersilahkan jamaah haji Indoensia untuk mengunjunginya. jadilah Ziarah Mantiqoh Baidhoq menjadi program Jamaah Haji indonesia. termasuk jamaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Manar Rancaekek mengadakan kunjungan kesana untuk membuktikan kebenarannya. 
Pada hari Senin9 Nopember 2009, Jamaah berangkat ke Mantiqoh Baidhow dan digabung dengan kunjungan ke Percetakan al-Qur'an dan Pabrik Coklat Kurma. sesampai Di Mantiqoh Baidhow, Sopir bis membawa ke daerah yang terendah dan membiarkan mobil tanpa digas, tiba-tiba bis besar yang diisi 45 jamaah mundur tertarik kebelakang ke arah dataran tinggi.suatu hal yang menakjubkan bagi para jamaah yang belum pernah lihat. kemudian bis berjalan ke ujung jalan yang buntu setelah dihentikan pemerintah. Disana jamaah bisa berpose dan melihat gunung-gunung batu yang menjulang tinggi. Setelah puas,jamaah mulai naik kembali ke bis dan bis mulai bergerang sendiri tanpa dikendalikan sopir kecepatannya sampai 120 km / perjam sepanjang 7 km, mesin bis tetap dinyalakan karena menjaga berhenti secara mendadak atau tikungan.menurut pemandu bahwa daerah yang mengandung daya tarik magnet itu sudah biasa, termasuk di Indoensia juga ada seperti di daerah garut dan jawa tmur. kata dia selain bis yang tertarik, ada kejadiananeh lainnya yaitu air yang biasanya mencari daerah yang lebih rendah ternyata disini bisa tertarik ke dataran yang tinggi. Subhanallah.

Itulah keunikan Mantiqoh baidow menjadi objek wisata baru bagi jamaah Indonesia.
Wallahua'lam bishawab.

0 comments:

Posting Komentar

Nasehat Imam Ja'far

Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Lama

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal | Log In