Ramadhan sebagai bulan persiapan bagi Calon Jamaah

Bedah Buku "Balita pun Hapal Al-Qur'an"

Seminar "Kisah Inspiratif para bocah, lansia, dan orang-orang luarbiasa para penghapal Al Qur'an”.

Kamis, 12 November 2009

Tiga Tempat Mustajab di Tiga Masjid


Perjalanan ziarah Hari selasa memberikan ilmu yang sangat berharga. di tiga tempat yaitu (Mina, Muzdalifah dan Arafah) terdapat tiga Masjid yang bersejarah. ketiga telah menjadi tempat bagi Rosulullah dalam melaksanakan haji Wadanya. ketiga masjid itu adalah Masjid Khaif di Mina, Masjid MasyariHaram di Muzdalifah dan Masjid Namirah di Arafah.
masjid khaif  yang berarti takut merupakan masjid yang digunakan Rasulullah ketika berada di Mina. Beliau melaksankan shalat dan berkhutbah di hadapan para shahabat, adapun Masjid Masyari Haram asalnya adalah tempat Rasululllah mabit di muzdalifah dan melaksanakan shalat shubuh serta berdzikir sampai menjelang waktu dhuha. kemudian beliau melanjutkan perjalanan hajinya ke Mina untuk mlempar jumroh Aqobah.


sedngkan Namirah (atau Namrah) ialah nama gunung yang ada di sebelah Barat masjid. Oleh karenanya masjid tersebut dinamakan dengan masjid Namirah. Pada hari Arafah, Nabi membuat kemah di Namirah, dan setelah tergelincirnya matahari beliau pindah ke tengah lembah Urnah, berkhutbah dan shalat di sana. Kemudian pindah lagi ke tempat wukuf semula di padang Arafah. Setelah terbenamnya matahari Nabi berangkat menuju Muzdalifah.


Pada awal masa dinasti Abbasiah pada pertengahan abad ke-2 Hijriyah, masjid Namirah dibangun di tempat khutbah dan shalatnya Nabi di lembah Urnah. Perlu ditegaskan di sini, bahwa lembah Urnah bukan merupakan bagian dari Arafah. Setelah perluasan masjid yang dilakukan terus-menerus sepanjang sejarah, maka bagian depan masjid masih tetap bukan merupakan bagian dari tanah Arafah, sementara bagian belakangnya telah masuk ke tanah Arafah.


Di sana ada rambu-rambu yang menunjukkan batas-batas tanah Arafah. Maka bagi para jamaah haji, dianjurkan agar berpindah tempat dan masuk ke dalam batas tanah suci Arafah, yaitu setelah menunaikan shalat Zhuhur dan Ashar. Sehingga barang siapa yang masih berdiam di depan masjid dan baru bergerak ke Muzdalifah setelah terbenamnya matahari, maka hajinya tidak sah.

Perluasan dan renovasi kembali masjid Namirah tersebut dilaksanakan pada masa Pemerintah Kerajaan Saudi, yang menelan biaya seluruhnya mencapai 237 juta Riyal. Panjang Masjid dari Timur sampai Barat kurang lebih 340 m, dengan lebar dari Utara ke Selatan mencapai 240 m. Sedangkan luasnya lebih dari 110.000 m², yang terbagi diantaranya sekitar 28.800 m2 pada bagian belakang yang bertingkat dim dengan panjang 120m. Sementara di belakang masjid terdapat pula halaman tertutup seluas kurang lebih 8000 m². Masjid Namirah dapat menampung sekitar 350 ribu jamaah, dengan 6 buah menara yang masing-masing berketinggian 60 m, 3 kubah, dan 10 jalan masuk utama yang terdiri dari 64 buah pintu.

Masjid ini juga dilengkapi dengan 663 pendingin udara (AC), ruang sistem informasi yang berfungsi merekam pelaksanaan ibadah haji dan memancarkannya melalui satelit ke seluruh penjuru dunia. Selain itu, di sekitar Masjid juga disediakan lebih dari 1000 kamar mandi dan toilet, 15 ribu lebih kran pancuran untuk wudhu, serta dua drum besar penampung air dingin dengan kapasitas volume masing-masing sekitar 4500 mV 


(cerita bermakna dari 3 masjid ini bisa di baca di artikel "ma;rifatullah")

0 comments:

Posting Komentar

Nasehat Imam Ja'far

Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Lama

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal | Log In