Ramadhan sebagai bulan persiapan bagi Calon Jamaah

Bedah Buku "Balita pun Hapal Al-Qur'an"

Seminar "Kisah Inspiratif para bocah, lansia, dan orang-orang luarbiasa para penghapal Al Qur'an”.

Sabtu, 21 November 2009

Yang Tua Yang Kuat


Ketika diri ini tidak bersandar kepada kekuatan fisik, dan ketika jiwa ini tidak bersandar kepada kekuatan ilmu, tapi semuanya bersandarkan kepada kekuatan yang maha kuasa, maka tangan Allah akan turun melindunginya. kisah perjalan haji sering kali memberikan pelajaran betapa perhitungan dan nalar manusia selalu dikalahan dengan kekuatan dan kehendak Allah yang maha kuasa.

Ungkapan ini mengawali kisah salah satu  jamaah dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) Al Manar Rancaekek yang tergolong sepuh tapi memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang belum dilakukan jamaah yang lainnya. Dialah Ibu Hajah Aisyah, kita selalu memanggilnya emak atau ibu haji. Sosok seorang yang santai dan bersahaja.berjalannya pelan dan selalu paling belakang kalo berjalan secara berombongan. bagi beliau, ibadah haji tahun ini merupakan yang kedua. pernah dia berangkat haji pertama kali tahun 2002 ketika Bapak H. Hidayat Wirapraja masih hidup.


Banyak kisah yang menarik dari perjalan Ibu haji selama di Madinah. pertama, ketika saya pulang agak siang setelah melaksanakan shalat shubuh, ditengah perjalan pulang ke maktab ketemu sama beliau pulang sendirian, biasanya pulang dari masjid selalu bersama rombongan dan tidak mengira dia sesiang ini  pulang ke maktab. saya tanya " bu haji, kok pulang sendirian? mana yang lain?".

dia menjawab (biasa memanggilku dengan Encep)" cep, ibu baru pulang dari Raudhah, tadi bareng sama ibu-ibu yang lain, kemudian pisah karena rebutan, tapi alhamdulillah ibu mah bisa shalat disana".


"terus ibu langsung pulang? tanya saya. 


" tadi ketemu lagi sama ibu-ibu, cuman mereka ingin belanja dulu, saya langsung pulang. ibu dah hapal jalan pulangnya, gak apa-apa sendirian juga" kata dia.


Kondisi di Madinah,Laki-laki dan perempuan terpisah shalat di Masjid Nabawi dan ada waktu khusus untuk berkunjung ke Raudhah. yaitu di pagi hari antara jam 07.00 sampai jam 11.00 dan malam dari jam 21.00 sampai jam 23.00. malam agak pendek.


sambil berjalan pulang sata bertanya " berapa kali bu haji shalat di Raudhah?


dia menjawab " alhamadulillah, cep, saya dah tiga kali shalat disana, ada aja yang menolong sayamengantar sampai Raudhah".


"hebat juga bu haji bisa tiga kali" kata saya. 

akhirnya tampa terasa kitapun sampai di maktab. Selang beberapa jam, ibu-ibu datang bercerita tentang hebatnya Bu Haji, " iya, Emak mah hebat, kita mah .. rebutan lari supaya sampai ke raudha, emak mah santai aja tapi sampai juga ke raudhah" kata seorang ibu. "


iya, saya juga baru satu kali, eh.. si emak mah dah tiga kali shalat di Raudhah" kata yang lain. "ya itu mah tergantung amal-amal nya" yang satu lagi.


Cerita tentang Bu Aisyah memang banyakk, beda lagi kisah di Masjidil Haram Mekkah, dialah satu-satunya jamaah yang telah shalat di Hijir Isma'il. jamaah yang lebih muda belum mendapat kesempatan shalat disana. ketika ditanya resepnya, dia menjawab "ibu mah ngikutin aja orang yang didepan, eh.. tahu-tahu masuk aja di Hijir Isma'il, ya ibu langsung shalat dan berdo'a" 


kata bapak-bapak " ibu haji memang hebat".

Memang Usia bukan jaminan bisa mendapatkan kesempatan lebih baik, tapi kondisi hatilah penentu turunnya kekuasaan Allah.


walahu'alam bishawab

0 comments:

Posting Komentar

Nasehat Imam Ja'far

Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Lama

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal | Log In