Ramadhan sebagai bulan persiapan bagi Calon Jamaah

Bedah Buku "Balita pun Hapal Al-Qur'an"

Seminar "Kisah Inspiratif para bocah, lansia, dan orang-orang luarbiasa para penghapal Al Qur'an”.

Sejarah Yayasan Al Manar


Dangdeur merupakan sebuah nama daerah yang berada di kelurahan Bojongloa kecamatan Rancaekek dan termasuk kabupaten Bandung Jawa Barat. Letaknya di daerah timur kota bandung berbatasan antara kabupaten Bandung dengan Kabupaten Sumedang yaitu kecamatan Jatinangor. Diawal tahun 80-an, secara ekonomi dan sosial, Rancaekek kondisinya lebih baik dibandingkan Jatinagor. Pada masa itu Rancaekek menjadi sentral perdagangan dan pertokoan. Tapi dengan perpindahan Universitas Pajajaran dari Kota Bandung Ke daerah Jatinangor, ditambah bermunculannya sekolah-sekolah tinggi lainnya seperti STPDN, perkembangan Jatinangor lebih pesat dan maju mengalahkan Rancaekek. Indikatornya adalah berdirinya mal-mal besar dan hotel-hotel berbintang dan tidak ketinggalan kost-kost bagi mahasiswa yang datang dari berbagai daerah.


Dari sudut keagamaan, Rancaekek mengalami perkembangan kearah yang lebih baik. Salah satu symbol keagamaan di Rancaekek adalah Masjid al-Manar Dangdeur. Sebuah masjid yang telah ada sejak zaman pergerakan komunis berkembangan di Indonesia. Masjid ini menjadi saksi hidup akan kekuasaan Allah akan selalu ada dan ada untuk membantu umatnya. Pada awalnya, masjid Al-Manar Rancaekek Bandung ini masih berbentuk surau kecil. Jamaah yang terlibat dalam aktifitas masjid ini sangat sedikit. Menurut cerita, dimasa pergolakan komunis, kegiatan Ramadhan diisi oleh sedikit orang saja. Diantara saksi hidupnya adalah H.A. Hidayat Wirapraja (Allah yarhamuh wazaujatuh) dan H. Diat. Dua orang yang menjadi saksi hidup dari perkembangan Masjid AL-Manar di Rancaekek.


Sejalan dengan perubahan politik dan perkembangan zaman, masjidpun mengalami perubahan dan perkembangan. Terutama dengan berdirinya Yayasan Al-Manar Rancaekek Bandung. Salah satu pendiri Yayasan Al-Manar Rancaekek ini adalah H.A. Hidayat Wirapraja. Beliau bersama para jamaah ini berusaha mengembangkan kegiatan masjid tersebut menjadi sebuah kegiatan yang terencana dan memiliki legalitas.


Bidang yang menjadi garapan Yayasan Al-Manar adalah pendidikan madrasah Diniyah dan Majlis Ta’lim. Hal yang paling membedakan dengan masjid-masjid yang lain yaitu kegiatan ceramah subuh yang diadakan setiap hari. Pada awalnya kegiatan ceramah shubuh itu diadakan dalam rangka mengisi kegiatan Ramadhan saja, tapi atas izin Allah kegiatan tersebut terus berlanjut di bulan-bulan lainya dan sampai sekarang masih berjalan. Materi yang dibahas berbeda-beda seperti tafsir, hadist, membaca al-Qur’an. Para jamaahnya berdatangan dari daerah-daerah sekitar Rancaekek. Biasanya mereka datang sebelum adzan shubuh dan terkadang melaksanakan Qiyamulail dulu. Kegiatan kuliah subuh ini berlangsung sampai pukul jam 6.00. kegiatan ini tidak menghalangi aktifitas kerja para jamaah yang mayoritas para pedagang.


Sejalan dengan latar belakang Sebagai guru Agama di SMP dan pernah menjadi pembimbing haji di organisasi Islam (PERSIS), H.A. Hidayat Wirapraja mengembangan Yayasan Al-Manar dengan mendirikan Taman kanak-kanak Islam (TK) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji.


Sejak berdiri di tahun 90-an, Kedua kegiatan tersebut baik TK maupun KBIH Al-manar, mengalami perkembangan yang sangat bagus. Tapi sejak kondisi kesehatan H. A. Hidayat mengalami penurunan, dan sampai beliau meninggal tahun 2007, semua kegiatan Yayasan Al-Manar Rancaekek mengalami kemunduran. Kemunduran yang sangat terasa adalah terhentinya kegiatan pendidikan TK Al-Manar. Walaupun niat dan spirit untuk membangkitkan kembali masih ada.


Begitu juga KBIH AL-Manar yang mengalami kejayaannya di masa H.A.Hidayat Wirapraja diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Tidak kurang dari 100 jamaah haji setiap tahunnya yang ikut bergabung dengan KBIH Al-Manar. Tapi Sama seperti TK, KBIH al-Manar Mengalami kemunduruan bersamaan dengan kemunduran kesehatan H.A. Hidayat Wirapraja. Puncaknya di tahun 2007 ketika H.A. Hidayat Wirapraja menghadap Allah swt (Allahu yarhamhu wazaujatuh), KBIH AL-Manar tidak memberangkatkan Jamaah Haji karena belum ada kader yang selevel dengan kemampuan dan kecerdasan H.A. Hidayat Wirapraja.


Semangat-semangat perjuangan di bidang keagamaan dan sosial H.A. Hidayat Wirapraja sedikit mengalami kemunduran. Terutama adanya perasaan tidak mampu menyampai keberhasilan beliau pada diri-diri penerusnya. Perasaan tersebut mulai sirna dengan adanya rasa tanggungjawab untuk melanjutkan amal jariah yang telah dibina oleh H.A. Hidayat dan rasa ingin membalas atas segala usaha beliau dalam membina masyarakat. Semangat itu muncul terutama pada anak-anak beliau yang telah merasakan bagaimana besar perjuangan beliau dalam membina anak-anaknya.


Oleh karena itu di tahun 2008, Yayasan Al-Manar mulai berbenah kembali membereskan hal-hal yang telah hilang dan mulai bangkit kembali menata spirit-spirit H.A.Hidayat dalam mengabdikan dirinya untuk masyarakat dan agamanya. Mudah-mudahan Yayasan Al-Manar Rancaekek memberikan nuansa dan semangat baru. Dan diberikan kemampuan oleh Allah untuk mengikuti jejak perjuangan yang telah dibangun oleh pendirinya H.A. Hidayat Wirapraja (Allahu yarhamhu wazaujatuhu). Amin

Nasehat Imam Ja'far

Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Lama

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal | Log In