Ramadhan sebagai bulan persiapan bagi Calon Jamaah

Bedah Buku "Balita pun Hapal Al-Qur'an"

Seminar "Kisah Inspiratif para bocah, lansia, dan orang-orang luarbiasa para penghapal Al Qur'an”.

Sabtu, 21 November 2009

Yang Tua Yang Kuat


Ketika diri ini tidak bersandar kepada kekuatan fisik, dan ketika jiwa ini tidak bersandar kepada kekuatan ilmu, tapi semuanya bersandarkan kepada kekuatan yang maha kuasa, maka tangan Allah akan turun melindunginya. kisah perjalan haji sering kali memberikan pelajaran betapa perhitungan dan nalar manusia selalu dikalahan dengan kekuatan dan kehendak Allah yang maha kuasa.

Ungkapan ini mengawali kisah salah satu  jamaah dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) Al Manar Rancaekek yang tergolong sepuh tapi memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang belum dilakukan jamaah yang lainnya. Dialah Ibu Hajah Aisyah, kita selalu memanggilnya emak atau ibu haji. Sosok seorang yang santai dan bersahaja.berjalannya pelan dan selalu paling belakang kalo berjalan secara berombongan. bagi beliau, ibadah haji tahun ini merupakan yang kedua. pernah dia berangkat haji pertama kali tahun 2002 ketika Bapak H. Hidayat Wirapraja masih hidup.


Banyak kisah yang menarik dari perjalan Ibu haji selama di Madinah. pertama, ketika saya pulang agak siang setelah melaksanakan shalat shubuh, ditengah perjalan pulang ke maktab ketemu sama beliau pulang sendirian, biasanya pulang dari masjid selalu bersama rombongan dan tidak mengira dia sesiang ini  pulang ke maktab. saya tanya " bu haji, kok pulang sendirian? mana yang lain?".

dia menjawab (biasa memanggilku dengan Encep)" cep, ibu baru pulang dari Raudhah, tadi bareng sama ibu-ibu yang lain, kemudian pisah karena rebutan, tapi alhamdulillah ibu mah bisa shalat disana".


"terus ibu langsung pulang? tanya saya. 


" tadi ketemu lagi sama ibu-ibu, cuman mereka ingin belanja dulu, saya langsung pulang. ibu dah hapal jalan pulangnya, gak apa-apa sendirian juga" kata dia.


Kondisi di Madinah,Laki-laki dan perempuan terpisah shalat di Masjid Nabawi dan ada waktu khusus untuk berkunjung ke Raudhah. yaitu di pagi hari antara jam 07.00 sampai jam 11.00 dan malam dari jam 21.00 sampai jam 23.00. malam agak pendek.


sambil berjalan pulang sata bertanya " berapa kali bu haji shalat di Raudhah?


dia menjawab " alhamadulillah, cep, saya dah tiga kali shalat disana, ada aja yang menolong sayamengantar sampai Raudhah".


"hebat juga bu haji bisa tiga kali" kata saya. 

akhirnya tampa terasa kitapun sampai di maktab. Selang beberapa jam, ibu-ibu datang bercerita tentang hebatnya Bu Haji, " iya, Emak mah hebat, kita mah .. rebutan lari supaya sampai ke raudha, emak mah santai aja tapi sampai juga ke raudhah" kata seorang ibu. "


iya, saya juga baru satu kali, eh.. si emak mah dah tiga kali shalat di Raudhah" kata yang lain. "ya itu mah tergantung amal-amal nya" yang satu lagi.


Cerita tentang Bu Aisyah memang banyakk, beda lagi kisah di Masjidil Haram Mekkah, dialah satu-satunya jamaah yang telah shalat di Hijir Isma'il. jamaah yang lebih muda belum mendapat kesempatan shalat disana. ketika ditanya resepnya, dia menjawab "ibu mah ngikutin aja orang yang didepan, eh.. tahu-tahu masuk aja di Hijir Isma'il, ya ibu langsung shalat dan berdo'a" 


kata bapak-bapak " ibu haji memang hebat".

Memang Usia bukan jaminan bisa mendapatkan kesempatan lebih baik, tapi kondisi hatilah penentu turunnya kekuasaan Allah.


walahu'alam bishawab

Jumat, 13 November 2009

Wisata di Padang Pasir


iarah merupakan tradisi yang paling senang dilakukan oleh manusia, bepergian ke tempat2 baru sudah menjadi keinginan settiap manusia. pun Jamaah Haji Indonesia yang datang ke Saudi Arabia tidak hanya fokus melaksanakan Ibadah Haji, tapi dimanfaat juga untuk berziarah ke tempat-tempat bersejarah dan berusaha menapaktilas perjuangan Nabi Muhammad dan para Shahabat. dengan harapanbisa lebih menghayati Islam dan mengambil pelajaran ddari perjuangn nabi dan para shahabat dalam mempertahankan dan menyebarkan agama Islam.
Program Ziarah di Madinah sudah termasuk program Muassasah. tempat-tempat yang biasa di kunjungi adalah Jabal Uhud atau tempat terjadinya perang Uhud, kemudian dilanjtukan ke Masjid Qiblatain yaitu tempat peristiwa perubahan kiblat yang asalanya menghadap masjid Al-Aqsha di Palestina berubah kembali ke arah a'bah di Mekah, kemudian dilanjutkan ke pasar Kurma untuk melihat-lihat jenis kurma yang jumlahnya tidak sedikit seperti anggapan orang di Indonesia. barangkali seperti jeruk yang memiliki jenis yang berbeda-beda. 
 ziarah diakhir dengan kunjungan ke masjid Quba, masjid pertama kali didirikan oleh Rasululllah, dan hadits yang populer tentang masjid Quba adalah barangsia yang keluar dari rumahnya dalam keeadaan suci kemudian dia pergi e masjid Quba lalu shalat dua Rakaat, maka pahalanya sebanding dengan Umroh.Hadits ini yang mendorong semua jamaah berbodong-bodong mengunjungi masjid Quba dan Shalat sisana. itulah program ziarah yang sejk dahulu sampai sekarang dilkukan oleh jamaah InDonesia. akan tetapi diawal tahun 2000-an ada tempat ziarah terbaru bagi Jamaah Indonesia yaitu Manthiqoh Baidho, atau di Indonesia dikenal dengan Jabal Magnet (maklum orang Indonesia selalu memberikan label yangfamiliar seperti pasar Seng, Masjid Kucing dll).
Konon Sejarah Jabal Magnet (saya pakai istilah Indonesia) adalah di tahun 90-an, pemerintah Saudi Arabia berencana membuat jalan alternatif lingkar luar agar tidak melewati Istana. dipilihlah rutenya lewat manthiqoh baidhow.Berjalanlah proyek dengan baik dan ketika sampai di daerah Mantiqoh Baidhow, kendaraan-kendaraan berat bergerak sendiri tanpa ada mesin, seperti ada yang menarik. kemudian proyek tetap dilaksankan dan kejadian kendaraan bergera sendiri terus terjadi. akhirnya proyek dihentikanlalu diadakan penelitian khsusus apa penyebeb. awalnya beranggapan itu daerah Jin, mungkin jin tidak senang dengan proyek ini, tapi dalam perkembangannya ternyata di daerah itu ada kekuatan magnet yang sangat besar. akhirnya pemerintah menghentikan proyek tersebut karena bisa membahayakan bis-bis yang melewati jalur ini. kecepatannya bisa ampai 120 km per jam tanpa di gas.
Diakhir 90-n, daerah tersebut tertutup bagi orang-orang, dan diawal 2000-an mulai ada yang berkunjung kesana melihat kekuasaan Allah walaupun masih sangat terbatas. baru 3 tahun terakhir ini pemerintah Arab Saudi mempersilahkan jamaah haji Indoensia untuk mengunjunginya. jadilah Ziarah Mantiqoh Baidhoq menjadi program Jamaah Haji indonesia. termasuk jamaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Manar Rancaekek mengadakan kunjungan kesana untuk membuktikan kebenarannya. 
Pada hari Senin9 Nopember 2009, Jamaah berangkat ke Mantiqoh Baidhow dan digabung dengan kunjungan ke Percetakan al-Qur'an dan Pabrik Coklat Kurma. sesampai Di Mantiqoh Baidhow, Sopir bis membawa ke daerah yang terendah dan membiarkan mobil tanpa digas, tiba-tiba bis besar yang diisi 45 jamaah mundur tertarik kebelakang ke arah dataran tinggi.suatu hal yang menakjubkan bagi para jamaah yang belum pernah lihat. kemudian bis berjalan ke ujung jalan yang buntu setelah dihentikan pemerintah. Disana jamaah bisa berpose dan melihat gunung-gunung batu yang menjulang tinggi. Setelah puas,jamaah mulai naik kembali ke bis dan bis mulai bergerang sendiri tanpa dikendalikan sopir kecepatannya sampai 120 km / perjam sepanjang 7 km, mesin bis tetap dinyalakan karena menjaga berhenti secara mendadak atau tikungan.menurut pemandu bahwa daerah yang mengandung daya tarik magnet itu sudah biasa, termasuk di Indoensia juga ada seperti di daerah garut dan jawa tmur. kata dia selain bis yang tertarik, ada kejadiananeh lainnya yaitu air yang biasanya mencari daerah yang lebih rendah ternyata disini bisa tertarik ke dataran yang tinggi. Subhanallah.

Itulah keunikan Mantiqoh baidow menjadi objek wisata baru bagi jamaah Indonesia.
Wallahua'lam bishawab.

Kamis, 12 November 2009

Tiga Tempat Mustajab di Tiga Masjid


Perjalanan ziarah Hari selasa memberikan ilmu yang sangat berharga. di tiga tempat yaitu (Mina, Muzdalifah dan Arafah) terdapat tiga Masjid yang bersejarah. ketiga telah menjadi tempat bagi Rosulullah dalam melaksanakan haji Wadanya. ketiga masjid itu adalah Masjid Khaif di Mina, Masjid MasyariHaram di Muzdalifah dan Masjid Namirah di Arafah.
masjid khaif  yang berarti takut merupakan masjid yang digunakan Rasulullah ketika berada di Mina. Beliau melaksankan shalat dan berkhutbah di hadapan para shahabat, adapun Masjid Masyari Haram asalnya adalah tempat Rasululllah mabit di muzdalifah dan melaksanakan shalat shubuh serta berdzikir sampai menjelang waktu dhuha. kemudian beliau melanjutkan perjalanan hajinya ke Mina untuk mlempar jumroh Aqobah.


sedngkan Namirah (atau Namrah) ialah nama gunung yang ada di sebelah Barat masjid. Oleh karenanya masjid tersebut dinamakan dengan masjid Namirah. Pada hari Arafah, Nabi membuat kemah di Namirah, dan setelah tergelincirnya matahari beliau pindah ke tengah lembah Urnah, berkhutbah dan shalat di sana. Kemudian pindah lagi ke tempat wukuf semula di padang Arafah. Setelah terbenamnya matahari Nabi berangkat menuju Muzdalifah.


Pada awal masa dinasti Abbasiah pada pertengahan abad ke-2 Hijriyah, masjid Namirah dibangun di tempat khutbah dan shalatnya Nabi di lembah Urnah. Perlu ditegaskan di sini, bahwa lembah Urnah bukan merupakan bagian dari Arafah. Setelah perluasan masjid yang dilakukan terus-menerus sepanjang sejarah, maka bagian depan masjid masih tetap bukan merupakan bagian dari tanah Arafah, sementara bagian belakangnya telah masuk ke tanah Arafah.


Di sana ada rambu-rambu yang menunjukkan batas-batas tanah Arafah. Maka bagi para jamaah haji, dianjurkan agar berpindah tempat dan masuk ke dalam batas tanah suci Arafah, yaitu setelah menunaikan shalat Zhuhur dan Ashar. Sehingga barang siapa yang masih berdiam di depan masjid dan baru bergerak ke Muzdalifah setelah terbenamnya matahari, maka hajinya tidak sah.

Perluasan dan renovasi kembali masjid Namirah tersebut dilaksanakan pada masa Pemerintah Kerajaan Saudi, yang menelan biaya seluruhnya mencapai 237 juta Riyal. Panjang Masjid dari Timur sampai Barat kurang lebih 340 m, dengan lebar dari Utara ke Selatan mencapai 240 m. Sedangkan luasnya lebih dari 110.000 m², yang terbagi diantaranya sekitar 28.800 m2 pada bagian belakang yang bertingkat dim dengan panjang 120m. Sementara di belakang masjid terdapat pula halaman tertutup seluas kurang lebih 8000 m². Masjid Namirah dapat menampung sekitar 350 ribu jamaah, dengan 6 buah menara yang masing-masing berketinggian 60 m, 3 kubah, dan 10 jalan masuk utama yang terdiri dari 64 buah pintu.

Masjid ini juga dilengkapi dengan 663 pendingin udara (AC), ruang sistem informasi yang berfungsi merekam pelaksanaan ibadah haji dan memancarkannya melalui satelit ke seluruh penjuru dunia. Selain itu, di sekitar Masjid juga disediakan lebih dari 1000 kamar mandi dan toilet, 15 ribu lebih kran pancuran untuk wudhu, serta dua drum besar penampung air dingin dengan kapasitas volume masing-masing sekitar 4500 mV 


(cerita bermakna dari 3 masjid ini bisa di baca di artikel "ma;rifatullah")

Rabu, 11 November 2009

Lurah Melepas Jamaah Haji Al-Manar



Hari Selasa, 3 Nopember 2009, Sejak pagi Masjid Al-Manar dipenuhi para pengantar  calon Jamaah Haji Al-Manar  yang akan berangkat  ke Tanah suci. Mereka terlihat senang dan bangga karena salah satu anggota keluarganya ataupun tetangganya mendapat undangan dari Allah SWT. Iringan do'a semoga selamat dan Harapan dido'akan oleh calon Jamaah Haji terucap dari mulut-mulutnya.


Sebelum pemberangkatan, diselenggarakan acara pelepasan yang dihadiri oleh Bapak Lurah Bojongloa.  Suatu acara yang berisikan sambutan dari Bapak lurah dan diteruskan dengan Sambutan dari KBIH Al-Manar yang menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat terhadap keberadaan KBIH Al-Manar, setelah mengalami kepakeman semenjak ditinggal pendirinya Bapak H.A. Hidayat WiraprajaAllahhu yarhamuh, pada tahun 2007. juga menyampaikan visi dan misi KBIH al-Manar yaitu membimbing dan melayani jamaah menjadi haji mabrur personal dan sosial. disamping itu beliau menambahkan bahwa tugas KBIH bukan hanya membimbing sebelum pemberangkatan dan selama di saudi Arabi, lebih dari itu, punya tanggungjawab untuk membimbing setelah pulang dari ibadah Haji. program pengajian dua bulanan akan selalu digalakan sebagai recharge atau memperbaharui hajinya. diakhir sambutannya menyampaikan permohonan maaf dan mohon doanya agar dapat membimbing jamaah haji selama di saudi Arabia.

Acara ditutup dengan pelepasan secara resmi oleh Bapak Lurah dengan harapan untuk bisa melaksanakan haji dengan baik dan tidak lupa mendo'akan masyarakat Indonesia agar lebih baik.
Setelah pembacaan do'a. semua calon jamaah duduk berbaris menghadap kiblat dan merenung kembali di detik-detik sebelum meninggalkan Masjid al-Manar. renungan yang dipimpin oleh pembimbing agar terungkap bahwa calon jamaah ini bisa berangkat melakasanakan haji, mungkin karena do'a-do'a orang tua, do'a anak-anaknya ataupun do'a-do'a orang-orang yang pernah berangkat haji. maka selalu beristighfar dan mendoakan orang-orang yang telah berjasa. diakhir renungan, pembimbing menyampaikan suatu kata apa yang akan calon jamaah haji lakukan kepada orang tua, anak dan tetangga, jika hari ini merupakan hari terakhir bertemu dengan mereka.
perpisahanpun terjadi calon jamaah haji mulai naik satu persatu ke bis yang menunggu sejak subuh. lambaian tangan para pengantar mengiringi keberangkatan Calon Jamaah haji sambil terucap do'a " Zawwadakallahu Taqwa wahafara danbaka wayasara lakalkhair" semoga Allah membekalimu dengan taqwa, mengampuni segala dosamu dan mempermudah segala urusanmu".
wallahua'lam bishshawab

Pesawat Memberikan Kenyamanan



Jamaah Haji KBIH Al-Manar sejak meninggalkan Masjid Al-Manar berada di bis sembilan yang menunjukan bahwa Calon jamaah tergabung di rombongan sembilan. Bis inilah yang akan mengantarkan Jamaah Haji KBIH Al-Manar ke Lapangan Udara Sulaiman dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Asrama Haji Jawa Barat di Bekasi. 

Perjalanan dari Bandung menuju Jakarta terbilang lancar karena di kawal oleh mobil polisi. ketepatan kedatangan ke Asrama bekasi menjadi prioritas dalam pelayananan haji yang begitu padat. 
Asrama haji Bekasi menjadi Sentral persiapan jamaah haji seluruh Jawa Barat sebelum berangkat ke Bandara. semua jamaah berada di asrama untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, pembagian passport dan living cost. termasuk juga pemeriksaan koper yang bermasalah dengan timbangan dan isinya.
Jamaah KBIH Al-Manar menempati gedung D di lantai 4 (lt. paling atas), tetapi tidak merepotkan harus turun naik tangga dikarenakan ruangan makannya tersedia setiap lantai. Jamaah bisa istirahat menunggu waktu pemberangkatan besok. dan diperkirakan pembagian passport dan living cost akan dilaksankan besok hari. ternyata jam 23.00 ada panggilan bagi kloter 37 untuk pembagian passport dan living cost. jamaah yang sudah terlelp tidur terpaksa harus dibangunkan. dan acara tersebut berakhir jam 02.00 dini hari
Besoknya, hari Rabu tanggal 4 Nopember 2009, Jamaah Al-Manar yang tergabung dalam kloter 37 berangkat ke Bandara pukul 11.30 dengan menggunakan bis nomor sembilan. dan tidak terlalu lama pemeriksaan di Bandara, Kloter 37 dipersilahkan masuk ke pesawat. dan rombonngan semibilan (jamaah Al-Manar) rombongan sepuluh dipersilahkan masuk duluan. terutama yang berlogo "u" harus naik ke lantai dua. 5 orang jamaah al-Manar duduk paling depan tepatnya dibelakang ruang  Pilot. sedangkan yang lainnya berada di barisan paling belakang pesawat. suara pesawat selalu menemani dalam perjalanan kami di Udara. Paling Tinggi di Asrama dan paling belakang di Pesawat, jamaah tetap senang dan bahagia karena keinginan untuk mengunjungi Baitullah akan terwujud. tidak pernah terbanyangkan bahwa bisa berangkat melaksakan ibadah haji, mungkin ini semua karena do'a kerabat yang telah pergi haji. mereka berharap menjadi Haji Mabrur.dan semoga yang lain menyusul. amiiin.
wallahua'lam bishshawab.

Madinah Terbagi



Kamis, 5 Nopember 2009, Hari pertama kedatangan ke Kota Madinah, diuji dengan penempatan rumah yang tidak sesuai dengan harapan. dua bis dari 10 bis yang tergabung kolter 37 harus ditempatkan terpisah dari rombongan. walaupun terpisah dari kloter tidak terlalu membuat resah jamaah, karena masih dalam satu kelompok KBIH.

suatu hal yang mengejutkan adalah kapasitas rumah tidak sesuai dengan jumlah jamaah yang ada di dua bis. jumlah jamaah totalnya 87 sedangkan kapasitasnya hanya 77 orang, sehingga 10 jamaah harus bergabung dengan rombongan kolter 37.
mencoba untuk mengadakan negosiasi dengan pihak muassasah, tapi mengalami jalan buntu. di dalam 2 bis itu ada 3 kbih, termasuk KBIH al-Manar, semua pembimbing tidak mau jamaahnya terpisah berjauhan. upaya negosiasi kembali dengan muasasah tetap tidak berhasil.
akhirnya dengan kelapangan jamaah KBIH al-Manar untuk menerima dipisahkan, mudah-mudahan menjadi amal jariyah jamaah dan mendapat catatan penting di sisi Allah. Amin.
Jamaah Al.Manar bermusyawarah untuk menenntukan 10 jamaah, dan hasilnya memisahkan kelompok 2 ketua regunya Pak Edi, dikurangi Pa Toto dan Istri.
Dengan berjauhan rumah tentunya membawa resiko Pembimbing Untuk mengatur strategi agar bisa membimbing dan mengontrol pembinaannya. Depan Makam Nabi Muhammad menjadi tempat untuk berkumpul dan berdiskusi tentang kegiatan KBIH al-Manar selama di Madinah. adapun untuk komunikasi menggunakan internet dengan video call, yang ternyata membawa berkah bagi pembimbing untuk belajar jauh tentang internet dan membuat informasi kegiatan Jamaah KBIH al-Manar lewat Blog. yang insyaallah terus di apdate.
Hal ini memberikan manfaat bagi keluarga jamaah di Indonesia mengikuti perkekmbangan dan meilhat photo-photonya.
wass.

Jabal Rimayah Saksi Cinta Dunia



Keberangkatan sedikit tertanggung dikarenakan dua Jamaah belum datang dari Masjid Nabawi yaitu Ibu Nenden dan Ibu Dadah. sedikitnya 30 menit jadwal keberangkatan mundur sedikit, dan akhirnya keduanya datang dengan tergesa-gesa karena merasa bersalah, walaupun setelah klarifikais sebab keterlambatnya bukan sebuah kesalahan, justru bagi mereka mendapatkan suatu berkah dan cerita yang menarik. katanya ada orang asing yang mengajak mereka ke Raudhah yang mereka belum mendatanginnya, lewat perantara orang asing mereka lebih tahu duluan dengan raudhah. dan pada akhirnya mereka harus berjalan agak jauh menuju maktab sehingga lambat datang.
Agenda pertama adalah ziarah ke jabal Uhud, yang merupakan bukti sejarah peperangan Kaum Muslimin melawan kafir Qurais.peperangan yang memakan korban cukup banyak dipihak muslim termasuk Paman Nabi Muhammad, Hamzah bin Abdul Muthalib. Nabi Menangis dihadapan jasadnya melebihi tangisan beliau ketika ditinggal anak dan Istrinya Siti Khadizah. Dia menangis karena melihat jasad orang yang selalu membelanya sekarang terkujur kaku dengan dada terbelah dengan jantung yang hancur. betapa kejamnya orang sudah matipun harus dianiyaya dengan keji.
Jamaah Haji mulai menaiki Jabal Rimayah (bukit Pemanah) sebuah bukti yang menjadi sarana kemenangan dan kehancuran umat Islam. Strategi Rosul Menyiapkan 40 Pemanah yang handal dibukit ini untuk menghalau serangan kaum Qurais. Melihat peperangan hampir dimenangkan umat Islam, pasukan pemanah punya niat untuk mengumpulkan harta rampasan tanpa ada izin dari Rosulullah SAW. ketika terlihat oleh Khalid bin walid (waktu itu masih kafir) mereka turun dari Bukit, dia mempersiapkan pasukan berkudanya untuk mengepung pasukan umat Islam. dan singkat cerita umat ISlam banyak yang meninggal dan terluka termasuk rasululllah saw.
Dari Kisah tersebut, para Jamaah mulai merenungi hikmat dari kejadian tersebut. keimanan para shahabat tidak pernah diragukan, tapi karena ada rasa suka dunia dan melanggar perintah Rasulnya, akhirnya membahanyakan dan menghancurkan umat islam. Bagaimana dengan umat Islam sekarang? Keimanannya tidak setangguh para shahabat dan kecintaan terhadap dunia sangat besar dan menjadi tujuan hidupnya, apa mungkin umat Islam akan Bangkit dan berjaya???
wallahua'lam bishawab

Yang Tertinggal dan Yang Nyaman



Ini Adalah Kisah Bapak  (maaf belum haji) Empit dan Ibu dadah. Pasangan suami istri yang rajin berangkat sebselum dhuhurke mAsjidil Haram, diwaktu sebagian jamaah lebih memilih istirahat. kelebihan p Empit kata istrinya bahwa p Empit itu sangat bersemangat jika diajak makan, tapi sedikit malas kalo diajak belanja.makanya badannya tambah sehat dan shubur.

Hari Selasa, 17 Nopember 2009, pukul 07.00 adalah jadwal Ziarah bagi Jamaah Haji KBIH Al-Manar. informasi telah disebarkan ke semua anggota jamaah haji Al-Manar ketika mau berangkat ke Masjid Haram. dan diharapkan untuk seseera mungkin kembali dari masjid haram agar tidak terlambat ziarahnya. tepat pukul 07.00 bis sudah menunggu di bawah, jamaah belum semua hadir dan kembali dari masjid.
sopir arab terus mengontak agar cepat-cepat berangkat,karena bis tidak bisa menunggu lama.
selang beberapa menit, semua jamaah telah siap, tinggal dua orang yang belum datang, yaitu pa Empi dan Bu Dadah. setelah dikontak, mereka masih di Haram. dan terjadi esalahpahaman informasi. dikiranya menunggu di Haram. akhirnya keputusan untuk meninggalkan mereka dengan pertimbangan Bis sudah diusir dan waktu sudah siang.
Bis di berangkatkan tepat waktu jam 08.00 menuju jabal Tsur (gunung Tsur). diperkirakan jarak antara jabal tsur dan masjidil haram 5 km dengan mobil karena harus memutar jalannya, sedangkan dengan jalan kaki, hanya 2 km tapi melewati gunung-gunung batu. semapai di gunung Tsur, Pa Empit dan B Dadah menelepon dan agak sedikit kecewa karena dia ditinggal
ziarah. akhirnya pembimbing memutuskan untuk menjemput p Empit dan bu dadah di Maktab dengan taxi dan rombongan tetap meneruskan perjalananan ziarahnya ke Jabal Rahmah. dan akan bertemu semua di Jabal rahmah.
Turun di pinggir Jalan yang menuju Mahbas Jin lalu menyetop mobil pribadi. setelah nego tentang harga, disepakati 10 real ongkos taksinya. mobil sedan melaju dengan kencang  menuju maktab. di tengah perjalanan mengontak pa empit untuk menunggu di depan Maktab. alhamdulillah sampai di maktab keduanya telah menunggu dan kita langsung mencari taksi atau mobil yang mau mengantarkannya ke arafah / jabal Rahmah.
sedan bagus berhenti di depan kami dan menawarkan ziarah, dan kami memberitahukan tujuannya hanya ke arafah dan antar saja. tawarannya sangat tinggi sekitar 50 real. adu tawar menawar tidak cocok, akhirnya dia pergi meninggalkan kami.dan dibelakang sudah nunggu mobil sedan yang bagus dan dikendarai oleh anak keturunan negara Mali. negosiasi lebih lancar dan kesepakatan harga telah diambil. kamipun langsung naik ke mobilnya. maklum masih sopirnya masih muda, kendaraannya melaju dengan kencang. diperjalanan, pa empit menanyakan harga mobil yang bagus ini, kata dia harga mobilnya 20.000 dollar. harga mobil di saudi terbilang murah karena tidak terkena pajak. Mobilnya kita tunggangi berjalanan ke Arafah melalui Mina dan Muzdalifah, padahal rombongan Bis belum melewati mina dan mudalifah. kata pa Empit ' jadi kita tahu mina dan muzdalifah lebih dulu dibanding yang lain dong!!".
alhamdulillah kitapun sampai di jabal Rahmah dan bertemu dengan jamaah haji yang lain. Bu dadah langsung mengajak p Empit untuk mendekati jabal Rahmah dan menyampaikan keinginan untuk naik Unta. katanya  pingin di photo sama Unta. barangkali kangen sekali sama unta ..... dan kata pa Empit " enak juga ketinggalan bisa naik sedan bagus ..." ooooh
wallahua'lam bishawab.

Jabal Rahmah Penuh Cinta



Jabal Ramah merupakan tempat yang paling menarik di kunjungi oleh Jamaah Haji manapun termasuk Jamaah Haji KBIH Al Manar Rancaekek. Banyak kisah dan cerita yang tidak tahu asal usulnya menyertai keberadaan Jabal Rahmah. Tapi yang paling menarik adalah tidak afdhol kalau tidak berphoto dengan unta di Jabal Rahmah.


Kisah Jabal Rahmah yang paling shahih adalah tempat bertemunya Nabi Adam SA dengan Siti Hawa sejak mereka diperintahkan keluar dari surga Allah swt, dikarenakan melanggar satu aturan Allah.(berapa aturan Allah yang kita langgar selama ini?). Keduanya diturunkan ke Bumi secara terpisah sebagai sangsi atas kelalaian terhadap aturan Allah. atas takdir Allah, keduanya diketemukan kembali di suatu bukit yang dikenal sekarang dengan bukit Kasih sayang (Jabal Rahma).



barangkali dari makna itulah tersebar cerita bahwa jabal rahmah adalah tempat cari jodoh. kesalahan yang paling fatal yang banyak dilakukan oleh Jamaah haji adalah shalat menghdap tugu di puncak jabal Rahmah. jelas itu bertentangan dengan aturan Islam.



kita kesampingkan cerita-cerita tersebut, dan perpaling kepada pemaknaan akan Jabal  Rahmah. yaitu kita tidak boleh putus asa dari mencari rahmah Allah swt. dan tentunya tour ke jabal rahmah akan lebih seru bila berpose ria dengan unta. Jamaah Haji KBIH Al Manar tidak ketinggaln berpose dan mengabadikannya. Dan rela mengeluarkan uang 10 real agar dapat naik di punggung unta. kalo cuma berdampingan dengan unta dan diphoto pakai kamera sendiri tidak dikenai bayaran. makanya jamaah Haji KBIH Al Manar bersemangat untuk berpose dan bergaya sedikit disamping Unta yang telah dihias indah.



photo lengkapnya bisa dilihat di Face book

Selasa, 10 November 2009

Bandara Ujian Pertama



Rabu, 4 Nopember 2009, Jam 21.00 pesawat Saudia Air mendarat di bandara Amir Abdullah bin Abdul Azis Madinah dengan selamat. pesawat membawa kloter 37 JKS berjumlah 450 jamaah berasal dari kabupaten Bandung. Semua jamaah langsung diangkut oleh bis menuju tempat pengecekaan pasport.


semua diarahkan ke tampat tunggu yang luas tapi tidak dapat menampung jamaah, dikarenakan belum selesainya proses pengecekan pasport jamaah dari negara Niger.
waktu menunggu, dipergunakan oleh jamaah untuk melaksankan hajatnya yan lumayan tertahan selama 9 jam di pesawat. perjalanan yang sangat melelahkan. proses pengecekan cukup memakan waktu, dan didahulukan jamaah perempuan untuk diperiksa karena tidak memerlukan cap sidik jari dan photo. sebelumnya didahului oleh para ketua rombongan yang harapkan menjadi pembimbing jamaah perempuan menuju bis yang disiapkan diluar bis sudah menunggu dan KBIH al-Manar masuk di bis sembilan.
dikarenakn bis 9 dan bis 10 akan terpisah rumahnya, maka berinisiatip memisahkan koper sejak di bandara. hal ini untuk menghindari terangkutnya koper ke rumah lain yang belum tahu jarak antar keduanya.
ketika jamaah semua sudah keluar, KBIH al-Manar masih menunggu seorang jamaah yang belum keluar yaitu Nandra putra pa hendaryanto. pembimbing mencoba untuk masuk kembali ke tempat pengecekan tapi dilarang oleh petugas dari pemerintah Indonesia. alhamdulillah nandra bisa keluar dan ternyata paling terakhir. ketika di tanya kenapa ditahan, nanadra bilang "mungkin photo di passport tidak seganteung aslnya" amin.
wass

Nasehat Imam Ja'far

Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Lama

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal | Log In